Dimas Seto Dan Kawan-kawan Gelar Sunat Bareng Riko

Sebagai wujud komitmen dalam menyampaikan syiar da’wah dan berkontribusi pada masyarakat, Kajian Musyawarah telah menjalin kolaborasi yang erat dengan Klinik Sunat 123 sebagai mitra untuk mengadakan kegiatan khitanan yang bertemakan "Sunat Bareng Riko" bagi warga sekitar pesantren tahfidz Quran Musawarah dan lingkungan sekitarnya. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut dihadiri oleh sekitar 50 anak yang menjadi peserta dalam kegiatan "Sunat Bareng Riko." Para peserta dari berbagai kalangan ini berkumpul untuk merayakan momen penting ini. Tidak hanya dihadiri oleh masyarakat setempat, acara tersebut juga diramaikan oleh beberapa tokoh terkenal di Indonesia, termasuk Teuku Wisnu, Arie Untung, Dimas Seto, Dude Herlino, dan masih banyak lainnya.

Dimas Seto, salah satu tokoh yang hadir dalam acara ini, menjelaskan, acara ini kami inisiasi karena kita sama sama tahu bahwa sunat adalah salah satu sunah dan ajaran Rasulullah yang terbukti bermanfaat dalam menjaga kesehatan. Namun, kita juga menyadari bahwa banyak warga di Indonesia yang menghadapi kendala finansial terkait sunat, seperti biaya sunat itu sendiri, biaya makanan untuk tamu, dan biaya hajatan lainnya. "Kami mencoba untuk memberikan fasilitas melalui kegiatan ini, yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan. Alhamdulillah, upaya kami disambut baik oleh mitra kami, Klinik Sunat 123," ungkap Dimas Seto. Dokter Zecky Eko Triwahyudi, direktur utama Klinik Sunat 123, menjelaskan bahwa Klinik Sunat 123 adalah klinik sunat modern yang telah hadir sejak tahun 2014, dengan tim dokter yang berpengalaman.

"Kami selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dengan hasil yang memuaskan. Dalam kegiatan 'Sunat Bareng Riko' ini, kami tetap menjunjung komitmen tersebut dengan menerjunkan 15 dokter dan 12 perawat bersama 15 tim pendukung terbaik," tutur Zecky Eko. Dokter Zecky juga menjelaskan mengapa tema "Sunat Bareng Riko" dipilih. Sosok Ujang Kakek 67 Tahun Ngaku Bisa Gandakan Uang, Korban Rugi Rp57 Miliar, Begini Modusnya

Pria di Cianjur Diringkus karena Ngaku Bisa Gandakan Uang, Korban Rugi Rp57 Miliar Modus Gandakan Uang Pakai Samurai Gaib, Pria Asal Pringsewu Lampung Diamankan Top Skor Terbaru Liga Voli Korea: Vanja Bukilic Menancap Tajam Diurutan Ke 3, Ini Kedudukan Megawati Halaman all

Serangan Besar Israel di Tepi Barat, IDF Eksekusi Senyap 3 Warga Palestina di Dalam Rumah Sakit Kehidupan Sederhana Pelaku Carok di Madura, Kini Tolak Donasi, Keluarga Tak Mau Minta minta Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 158 161: Soal Pilihan Ganda Halaman all

"Bukan hanya karena maskot Riko hadir dalam acara ini, tapi juga karena saat ini Riko The Series akan selalu ada di setiap klinik Sunat 123. Riko The Series telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Keluarga Besar Sunat 123. Di setiap cabang klinik Sunat 123, kami menerapkan konsep desain tematik yang berbeda beda, dengan menggunakan karakter lucu dan menggemaskan Riko The Series. Hal ini kami lakukan agar anak anak yang akan menjalani sunat merasa nyaman dan senang, serta dapat bermain sambil menunggu giliran," urai Zecky. Berbeda dengan kegiatan sunat masal biasanya, acara khitanan ini dirancang dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan dan sangat ramah anak. Sebelum sunat, anak anak dapat menikmati cerita dari seorang pendongeng bernama "Kak Maulana" dengan tema "Berani Sunat."

Selain itu, tersedia juga area bermain dan area mewarnai yang mengambil inspirasi dari Riko The Series, yang dapat digunakan oleh anak anak sambil menunggu giliran sunat. Dengan demikian, anak anak dapat merasa nyaman dan senang saat akan menjalani proses sunat, sambil merasa dihibur dan aman. Arie Untung dan Teuku Wisnu, pendiri Riko The Series, berharap bahwa acara ini dapat menjadi awal yang baik untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi masa depan generasi muda Indonesia. "Kami berharap bahwa acara ini akan membantu memudahkan akses masyarakat dalam melaksanakan sunat dengan kualitas dan pengalaman yang baik," kata mereka.

Kegiatan "Sunat Bareng Riko" menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara organisasi, klinik, dan tokoh masyarakat dapat membantu menjawab tantangan kesehatan masyarakat, dan semakin mendekatkan masyarakat dengan nilai nilai keagamaan yang baik.